0 votes
by (120 points)
Ayah Bunda mungkin ragu-ragu untuk membicarakan hal yang menakutkan seperti gempa bumi, terutama dengan anak-anak yang lebih kecil. Namun, melakukan percakapan seperti ini sangat penting mengingat di Indonesia sering sekali terjadi gempa.

Jika anak-anak memiliki pemahaman tentang apa yang sedang terjadi, hal itu akan sangat berpengaruh pada bagaimana bencana dapat mempengaruhi mereka dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta kemampuan mereka untuk pulih.

Informasi dan persiapan yang diberikan haruslah sesuai dengan usia mereka. Terlalu banyak informasi yang harus disampaikan dapat membuat anak kecil kewalahan.

Bagaimana Ayah Bunda bisa mengajari anak menghadapi gempa bumi sebagai upaya pencegahan? Ayah Bunda bisa perhatikan tips-tips yang kami bagikan agar bisa mempersiapkan anak-anak Anda menghadapi gempa bumi.

Persiapan Agar Anak Siap Menghadapi Gempa Bumi
Keselamatan Ayah Bunda dan sang anak menghadapi bencana gempa bumi tergantung pada persiapan yang sudah dibuat sebelumnya. Kalau kita tanpa persiapan dalam menghadapi bencana ini, kita memperbesar kemungkinan diri kita dan keluarga kita tidak selamat. Maka, sangat penting sekali bagi Ayah Bunda untuk membuat persiapan dengan anak-anak sebelum, selama, dan sesudah terjadi gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa Bumi
Kapan menurut Ayah Bunda saat terbaik mengajari anak tentang gempa? Tentunya sebelum gempa itu terjadi bukan saat gempa terjadi. Berikut ini persiapan yang bisa Ayah Bunda ajarkan kepada anak sebelum terjadi gempa.

1.Ajari Anak Tentang Gempa Bumi
Ajari anak tentang gempa bumi
Ayah Bunda perlu mengajari bahwa gempa adalah fenomena alam yang wajar terjadi. Jelaskan kepada anak Anda apa yang mungkin terjadi selama gempa, dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan usianya.

Sewaktu membahas tentang gempa, jangan memberikan gambaran kejadian yang menakutkan dari gempa, ini hanya akan membuat sang anak menjadi takut.

2.Rencanakan dan Praktikkan Apa yang Harus Dilakukan saat terjadi Gempa Bumi
Dengan merencanakan dan mempraktikkan apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi, Ayah Bunda bisa mengajari anak-anak untuk bereaksi dengan benar dan otomatis saat guncangan dimulai.

Ajaklah seluruh anggota keluarga untuk berlatih gempa bumi. Apa saja yang bisa Ayah Bunda ajarkan sewaktu latihan? Ajarkan tentang mencari tempat berlindung yang aman agar tidak tertimpa reruntuhan, misalnya kalau tidak bisa keluar berlindung dibawah meja yang kuat.

Berpartisipasi dalam latihan gempa bumi akan membantu si kecil memahami apa yang harus dilakukan jika dia tidak bersama kalian para orang tua saat terjadi gempa.

Pastikan anak-anak Anda juga memahami prosedur darurat bencana di sekolah. Hal ini akan membantu Ayah Bunda mengkoordinasikan di mana, kapan, dan bagaimana cara bertemu kembali dengan anak-anak Anda setelah gempa.

3.Buatlah Perlengkapan Persediaan Darurat
Ayah Bunda perlu memiliki persediaan darurat yang dapat digunakan setelah gempa. Persediaan ini harus mencakup kotak P3K dan perlengkapan darurat untuk rumah dan kendaraan, termasuk air dan makanan darurat. Simpanlah persediaan yang cukup untuk bertahan setidaknya selama 3 hari.

Ayah Bunda juga harus membuat daftar informasi penting (seperti nomor telepon kontak darurat, informasi asuransi, dan informasi medis penting) dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting (seperti dokumen medis, akta kelahiran, dan paspor). Simpanlah barang-barang tersebut di tas darurat.

Memang persiapan ini lebih ke kalian para Orang Tua, tapi bagus kalau kalian mengajarkan ini pada sang buah hati agar kelak saat ia tumbuh besar, ia akan melakukan hal yang sama juga.

Saat Terjadi Gempa Bumi
Ayah Bunda harus mengajarkan kepada anak bahwa saat terjadi gempa itu adalah situasi yang darurat. Sang buah hati harus segera tanggap mengikuti arahan dari kalian para Orang Tua atau orang dewasa lainnya misalnya Guru di sekolah.

Saat terjadi gempa mungkin sang anak tidak bersama orang dewasa. Di sinilah pentingnya melakukan latihan gempa bumi jauh-jauh hari sebelumnya. Ayah Bunda perlu mengajari hal-hal dibawah ini agar sang anak bisa selamat menghadapi gempa.

1.Secara Umum
Cara Mempersiapkan Anak Menghadapi Gempa Bumi (his response)
Dalam sebagian besar situasi, Anda bisa mengajari anak melindungi diri dengan melakukan hal-hal ini:

Jika tidak bisa lari karena gempa yang dahsyat, jatuhkan badan kemudian jaln menunduk atau berjongkok. Posisi ini bisa melindungi dari jatuh dan terbentur.
Cari benda yang bisa melindungi kepala dan leher atau segera berlindung di bawah meja yang kokoh.
Tetap berlindung disana sampai guncangan berhenti. Setelah itu segera menjauh dari tempat berlindung jika guncangan membuat tempat berlindung rusak atau bergeser.

2.Jika Ada di Tempat Ramai
Jangan terburu-buru pergi menuju pintu. Orang lain juga biasanya akan memiliki pemikiran yang sama yang memicu terjadinya situasi saling berdesakan
Menjauh dari rak pajangan yang berisi benda-benda yang mungkin jatuh.
Jika bisa, berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah Anda dari serpihan dan kaca yang jatuh.

3.Berada di Luar Ruangan
Menjauh dari bangunan, kabel listrik, lubang reruntuhan, dan saluran bahan bakar dan gas.
Pergi ke tempat terbuka yang jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan. Setelah berada di tempat terbuka, merunduklah dan tetaplah di sana sampai guncangan berhenti.
Area di dekat dinding luar bangunan adalah tempat yang paling berbahaya. Menjauhlah dari zona bahaya ini.

4.Berada di Gedung Bertingkat
Menjauh dari jendela dan dinding luar.
Tetap berada di dalam gedung.
JANGAN gunakan lift. Listrik bisa saja padam.
Jika Anda terjebak, tetaplah tenang. Cobalah untuk menarik perhatian seseorang dengan mengetuk bagian bangunan yang keras atau logam. Hal ini dapat meningkatkan peluang Anda untuk diselamatkan.

Setelah Terjadi Gempa Bumi
Meskipun gempa bumi telah usai dan Ayah Bunda serta anak-anak selamat melewatinya, masih ada hal-hal yang perlu kalian lakukan.

1.Hiburlah Sang Anak

Trauma atau ketakukan setelah terjadi gempa kemungkinan masih ada dalam diri si kecil. Ayah Bunda perlu menjadi yang terdepan untuk menghibur sang anak serta mendengarkan keluh kesahnya.

Doronglah anak Anda untuk mengungkapkan perasaan takut, cemas, atau marah. Dengarkan dengan saksama, tunjukkan pengertian.

Katakan kepada anak bahwa situasinya tidak permanen, dan Ayah Bunda perlu terus mendampingi sang anak sambil menunjukkan kasih sayang.

Hal ini akan membantu anak pulih lebih cepat secara emosi setelah mengalami persitiwa yang menakutkan.

2.Beraktivitas Seperti Biasa
Anda mungkin heran kenapa kok langsung beraktivitas seperti biasa padahal baru saja mengalami peristiwa mencekam. Justru dengan tetap beraktivitaslah Ayah Bunda dan anak-anak bisa cepat pulih secara emosi.

Kalau Ayah Bunda tetap tenang dan tidak putus asa, sang anak akan melihat dan mencontoh Anda. Bantu mereka belajar pelajaran sekolah. Bermain dan beribadahlah bersama keluarga.

Jangan terus dengarkan berita tentang bencana itu. Kalau Ayah Bunda khawatir atau tertekan, jangan lampiaskan pada keluarga. Terimalah bantuan, dan bantu orang lain.

3.Berikan Anak-anak Waktu untuk Pulih
Bersabarlah jika si kecil membutuhkan waktu lebih banyak untuk kembali normal. Bahkan dengan persiapan terbaik sekalipun, setiap anak akan terpengaruh secara berbeda.

Jika sang buah hati menunjukkan tanda kecemasan, stres emosional, Ayah Bunda harus mendampingi terus si kecil. Apabila stres emosional ini terus berlanjut Ayah Bunda bisa mencari bantuan medis ke tenaga ahli.

Demikianlah persiapan yang perlu Ayah Bunda lakukan sebelum terjadi gempa, selama terjadi gempa, dan sesudah terjadi gempa. Semoga informasi ini bermanfaat ya bagi Ayah Bunda.

Your answer

Your name to display (optional):
Privacy: Your email address will only be used for sending these notifications.
Welcome to GWBS FAQ, where you can ask questions and receive answers from other members of the community.
...