0 votes
by (120 points)
Kesal karena anak berbohong? Anak-anak biasanya mulai belajar berbohong saat berusia 3 tahun. Di usia ini, mereka sadar bahwa orangtua tak bisa membaca pikirannya sehingga bisa berkata bohong tanpa ketahuan.

Saat memasuki usia 4-6 tahun, cara anak berbohong bisa semakin lihai. Mereka dapat menggunakan ekspresi wajah tertentu, bahkan dengan nada suara yang mendukung untuk menyampaikan kebohongannya.

Di sinilah pentingnya komunikasi yang jelas dan dekat antara orangtua dan anak. Tekankan bahwa kejujuran adalah hal yang sangat krusial.

Penyebab anak berbohong

Ada banyak alasan mengapa anak berbohong (sobatmoms.com) anak suka berbohong. Perilaku ini biasanya dilakukan secara sengaja oleh mereka dengan maksud tertentu.

Berikut adalah beberapa penyebab anak berbohong yang harus orangtua ketahui:

Menyembunyikan kesalahan
Anak bisa berbohong untuk menutupi kesalahannya agar tidak terkena masalah, misalnya, memecahkan vas bunga di ruang tamu. Namun, saat Anda bertanya apakah anak memecahkannya, mereka tidak berkata jujur.

Ingin mendapatkan sesuatu
Penyebab anak suka bohong juga dapat dipicu keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Contoh ketidakjujuran tersebut adalah anak berbohong mainannya hilang agar orangtua membelikan mainan yang baru.

Menghindari konsekuensi tertentu
Salah satu alasan kenapa anak suka berbohong adalah untuk menghindari konsekuensi tertentu. Mereka merasa takut dimarahi atau bahkan dipukul oleh orangtua sehingga memilih berbohong.

Misalnya, mengapa anak berbohong anak berbohong saat mendapatkan nilai jelek di ulangan matematika karena takut dimarahi orangtuanya.

Tidak ingin melakukan aktivitas tertentu

Anak berbohong karena tidak ingin melakukan aktivitas tertentu
Kebiasaan berbohong juga dapat dipicu oleh ketidakinginan anak melakukan aktivitas tertentu. Misalnya, orangtua menyuruh anak belajar di kamar. Alih-alih belajar, mereka justru bermain game. Ketika ditanya oleh orangtua, anak mengaku sudah belajar.

Mencoba perilaku baru
Salah satu penyebab anak berbohong adalah mereka ingin tahu apa yang akan terjadi jika mencoba berbohong dalam situasi tertentu. Mereka bisa jadi penasaran terhadap konsekuensi setelah melontarkan kebohongan.

Membuat dirinya terlihat lebih spesial
Anak yang memiliki kepercayaan diri rendah juga mungkin mengatakan kebohongan untuk membuat mereka tampak lebih spesial di mata orang lain.

Hal ini biasa terjadi pada anak-anak berusia lebih tua, yang cenderung berbohong melebih-lebihkan sesuatu dari kondisi aslinya.

Mengalihkan fokus dari dirinya
Anak-anak yang mengalami depresi atau cemas berlebih juga bisa berbohong tentang kondisi yang mereka alami. Tujuannya untuk menekan kemungkinan terjadinya masalah. Mereka tidak ingin orang di sekitar merasa khawatir terhadap kondisinya.

Your answer

Your name to display (optional):
Privacy: Your email address will only be used for sending these notifications.
Welcome to GWBS FAQ, where you can ask questions and receive answers from other members of the community.
...