0 votes
by (340 points)
Saya mencintai kebebasan serta halangan terpelajar yang dikasih poker online ke saya, tetapi hal semacam itu butuh banyak pengorbanan kejiwaan

Anda mesti terima banyak salah pengertian saat Anda mengumumkan sebagian orang bila Anda bermain kartu untuk mencari nafkah. "Kayak apakah muka pokermu?" perihal pertama yang cenderung menjadi pertanyaan orang ke saya. Saya merasa seolah-olah menjengkelkan mereka waktu saya mengatakan kalau saya tak memiliki. Main online, yang disebutkan dasar pemasukan poker saya, tidak peduli apa yang udah dijalankan muka saya (normalnya cuman meringis di monitor). Waktu saya main langsung, saya cenderung fokus pada berbagai hal lain buat kabar: ukuran taruhan; penanganan chip; histori tangan; apa yang dipakai lawan, minum, bercakap. Muka jarang masuk ke dalamnya.

Tanggapan keunikan lainnya yaitu, "Bagaimana Anda bisa mencari nafkah dengan taruhan? Itu seluruhnya cuman hoki, kan?" Ah tak juga. Betul-betul, ada elemen keberuntungan fase pendek atau sebaliknya, namun selepas lebih dari pada beberapa ratus ribu tangan, keterampilan mental, matematika serta emosional yang akan berkuasa. Makalah Steven D Levitt "The Role of Kekuatan Versus Luck in Poker" bersama dengan sumber lain, memberi support poker menjadi permainan berbasiskankan keterampilan. Serta sementara saya mengatakan apabila saya serius suka mesin slot saat remaja, poker online sungguh-sungguh tidak terasa seperti permainan judi. Grafik keuntungan saya yang selalu naik sejauh empat akhir tahun menunjukkan bila di akhirnya upaya keras dan kemampuan bakal dilihat. Memang, pemasukan tahunan saya tidak demikian sensasional dan tapi berada di atas upah sekurang-kurangnya regional (UMR).

Berawal Dari Menulis Kolom Tentang IDNPOKER

Saya tak berniat mengenal permainan poker dan cukup terlambat di usia 36, ??setelah mulanya saya bekerja jadi koresponden terlepas. Saya diperintah dengan seseorang editor buat menulis kolom mingguan terkait IDNPOKER. Saya sependapat dan langsung berminat untuk mendalami poker.

Saya siapkan waktu buat belajar berkaitan permainan poker dan beralih dari bermain satu meja jadi dua meja, lalu, selanjutnya, delapan meja atau tujuh. Kolom itu dijadwalkan jalan beberapa waktu. Waktu kelanjutannnya menyusut dan saya punyai kemungkinan untuk melihat-lihat, itu telah jalan sejauh 88 minggu. Jabatan menulis saya amburadul serta penghasilan saya sekarang sekedar bergantung pada kesuksesan saya bermain poker online di IDNPOKER. Walaupun kesibukan poker saya cukup membahagiakan sekaligus mendebarkan akan tetapi sampai saat ini saya masih melaksanakannya.

Waktu selesai dengan Anda habiskan sebagian besar waktu Anda sendiri dalam sebuah area kecil lihat computer. Saya hampir tak dapat ingat apa yang terjadi minggu tempo hari tetapi ingat secara rinci tangan dimainkan sekian waktu lalu. Saya berusia 40 tahun waktu ini dan hasrat hidup yang terdiri dalam berbagai perihal "normal" - hipotek, memulai suatu keluarga, hobi - semua amblas. Poker udah taruh saya terpinggirkan dari masyarakat.

Terjerumus Masalah Psikologis

Ini sebenarnya kurang sehat. Tahun tempo hari saya masuk jauh ke jurang kejiwaan. Saya memainkan permainan uang langsung dengan uang hutang dan memperoleh hasil yang jelek. Kehilangan upah 1 minggu dalam dua menit sulit diterima akal sehat saya.

Untuk bayar rugi itu, saya menggerus delapan meja poker online secara seiring hingga 15 jam satu hari. Waktu saya tidak main, saya minum alkohol hingga sampai mabuk untuk mengatasinya. Kasus keuangan menjadikan saya kesukaran tidur yang selanjutnya menimbulkan mengambil keputusan yang tidak baik di meja poker online. Saya ada di dalam lingkaran mimpi jelek. Diakhir November, kesehatan mental saya seperti tersangkut tali. Saya memikul penderitaan insomnia kritis, tinitus, pertimbangan buat bunuh diri; berat badan saya turun dan seolah-olah itu kuranglah cukup - serta jujur saja saya merasa seperti alami sindrom kepala meledak.

Saya mohon andil seseorang. Beberapa filsuf itu memiliki banyak arahan bagus buat pemain poker modern buat ditingkatkan ke perangkat psikologisnya. Mereka focus pada setting diri, menanggulangi kesulitan, mengenali dorongan hati kita, kehidupan setelah sejumlahya, dan ketidakberhasilannya. Apa pilihan saya? Menghancurkan komputer atau latih setting diri dan focus untuk main dengan baik? Ini tak menyenangkan, namun tidak ada pilihan lain. Untung saya bisa ditenangkan oleh kalimat Marcus Aurelius: "Persoalan itu betul-betul bukan kegetiran; untuk menanggungnya dan menang merupakan hoki besar."

Pertanyaan yang masuk akal di sini peluang yaitu: mengapa Anda tidak pergi serta kerjakan satu soal yang tidak demikian terdapat resiko secara keuangan dan membinasakan psikologis? Masalahnya, saya masih melihat poker online menjadi satu perihal yang memikat. Aksioma menghabiskan waktu lima menit buat belajar serta seumur hidup untuk dikuasai. Saya tak yakin apa saya bisa melamar pekerjaan dengan kekurangan yang menganga di CV saya.

Kebangkitan Karir Poker Saya

Saya ke Kamboja pada bulan Februari lalu untuk bermain di dalam permainan uang dari sana. Saya hampir menangis karena kebahagiaan lihat hoki memberi salam saya pada satu malam. Dompet saya serius penuh dan karir poker saya terasa bagus: melakukan satu perihal yang intelektual menentang saya, itu punyai makna saya tak terikat, apabila saya tidak harus menjawab siapa sajakah, itu tidak merasa seperti tugas.

Tetapi saya tidak dapat menghilangkan rasa bersalah bila saya belum melakukan satu perihal yang lebih positif di kehidupan saya. Mereka belum secara eksplisit mengatakannya, namun saya merasa keluarga dan teman-teman saya merasa kalau saya dapat melakukan satu hal yang lebih baik dengan waktu saya ketimbang habiskan uang pihak lain. Saya tak menolak mengambil uang dari sama pemain profesional - saya kerapkali menikmatinya - tetapi saya sering terasa kotor mengambil pot dari pemain wisataonal yang bermain poker online di IDNPOKER sekedar buat senang.

Saya berkata dalam diri kita kalau itu yakni variasi untuk mereka; bila malam bermain poker online lebih murah dan lebih sehat dibandingkan akhir pekan di pub. Setelah itu rasa bersalah peluang mulai amblas. Ditambah kembali, saya tengah laksanakan suatu buku, melacak interaksi pada ketegaran, depresi, dan poker online, yang saya mengharap lekas bisa membantu pihak lain.

Ini adalah bagaimana saya melalui beberapa waktu dengan menghibur diri. Penipuan adalah segi terbesar dari keterampilan pemain poker online walaupun sebagian besar waktu saya ketahui apabila saya menipu diri kita.

Your answer

Your name to display (optional):
Privacy: Your email address will only be used for sending these notifications.
Welcome to GWBS FAQ, where you can ask questions and receive answers from other members of the community.
...